Risiko Barotrauma Paru Saat Menyelam
Scuba diving di lautan lepas memang seru. Namun, kegiatan ini tentu tak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Jika Anda berniat untuk scuba diving, maka Anda harus mengikuti persiapan hingga mendapatkan sertifikat atau izin menyelam. Pasalnya, risiko saat menyelam sangat tinggi dan beragam. Bukan tidak mungkin, kegiatan menyelam yang tidak dipersiapkan dengan baik akan mengancam nyawa. Salah satu masalah yang kerap muncul dan bisa berakibat fatal adalah barotrauma paru.
Barotrauma adalah cedera yang terjadi pada jaringan tubuh akibat tekanan gas yang masuk ke dalam tubuh. Perbedaan tekanan udara tubuh dengan kondisi di bawah laut saat menyelam menimbulkan gangguan pernapasan. Hal ini bisa membuat jaringan tubuh rusak, bahkan mati. Gangguan kesehatan ini mungkin saja terjadi pada seluruh bagian tubuh, tapi yang paling sering kena kondisi ini adalah mata, telinga, hidung, dan paru-paru.
Ketika menyelam, barotrauma akan sangat fatal bila terjadi pada paru-paru. Sebenarnya, saat menyelam, tubuh Anda berusaha untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada di sekitarnya. Nah, semakin dalam Anda menyelam, maka volume (kadar) gas akan semakin menipis.
Ketika menyelam ke daerah yang lebih dalam, tekanan udara begitu tinggi sehingga membuat volume udara di dalam paru-paru semakin sedikit. Bila hal ini terus-menerus terjadi, paru mengalami kekurangan udara dan dapat menyebabkan jaringan paru mati. Jika penyelam menggunakan alat pernapasan, maka bagi penyelam yang belum berpengalaman, mereka akan menghirup udara dengan cepat dan banyak, akibat merasa kekurangan udara saat menyelam.
Nah, namun masalah yang lebih besar akan terjadi ketika penyelam tersebut kembali ke permukaan. Saat naik ke permukaan, tekanan udara akan menurun dan volume udara di dalam paru meningkat. Bila penyelam terlalu terburu-buru saat naik ke permukaan atau menahan napas ketika masih di dalam air, maka udara yang ada di paru-paru akan semakin banyak dan mengembang. Kondisi ini yang kemudian membuat kantung udara paru-paru pecah akibat kebanyakan gas. Ketika itu, penyelam akan merasakan sakit pada bagian dada bahkan hingga mengalami batuk berdarah.
Semua penyelam berisiko untuk mengalami hal ini dan barotrauma adalah penyebab kematian utama saat melakukan scuba diving. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar hal ini tak terjadi pada diri Anda, yaitu:
- Jangan pernah menahan napas di air. Meskipun semua penyelam tahu kalau mereka tak boleh menahan napas di air, akibat kondisi tertentu akhirnya banyak penyelam pemula melakukannya. Hal ini bisa terjadi ketika penyelam panik.
- Naik ke permukaan dengan perlahan, jangan terburu-buru. Sebaiknya, kecepatan berenang ketika naik ke permukaan tidak lebih dari 9 meter per menit.
- Pastikan bahwa diri Anda sudah siap secara fisik dan mental. Tak hanya hafal teknik saja, tapi Anda harus siap secara mental.
- Jangan menyelam jika Anda memiliki masalah pernapasan sebelumnya. Untuk tahu apakah Anda boleh menyelam atau tidak, sebaiknya lakukan pemeriksaan fisik dan tanyakan hal ini pada dokter Anda.
Sumber: hellosehat.com