Sonar

Sumber foto :

 https://www.km.kongsberg.com/ks/web/nokbg0240.nsf/AllWeb/73F9AFBC37116B9BC1256E93003B45E6?OpenDocument

 

Sonar merupakan kependekan dari Sound Navigation and Ranging, bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bisa berarti pengukuran jarak dan navigasi suara. Dengan kata lain, Sonar merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan posisi (jarak) dan navigasi dengan menggunakan gelombang suara (akustik).

Sedangkan cara kerja Sonar adalah sebagai berikut. Pertama, echo sounder mengemisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini akan merambat dalam air. Jika mengenai obyek seperti ikan, metal, dasar laut atau benda-benda yang lain, maka gelombang suara tadi akan terpantul. Sinyal pantulan akan diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang menggambarkan karakteristik obyek di bawah air.

Untuk mengetahui lokasi (jarak) dari obyek di bawah air, maka waktu yang dibutuhkan gelombang suara tersebut dapat digunakan untuk mencari jarak panjang gelombang yang ditempuh gelombang suara tersebut. Sedangkan jarak (posisi) aktual d dari obyek tersebut diperoleh dengan membagi dua panjang gelombang λ yang ditempuh.

Sonar memiliki kelebihan dibanding alat navigasi lain yakni Radar. Karena gelombang elektromagnetik lebih banyak mengalami pelemahan ketika merambat di air dibandingkan gelombang akustik, maka gelombang akustik menjadi satu-satunya alat navigasi yang efektif untuk penerapan di bawah air. Sedangkan kelemahan sonar beberapa diantaranya adalah: kecepatan pengembalian sinyal yang dipengaruhi suhu dan salinitas air laut, dan beberapa kapal anti-radar juga mengembangkan teknologi material anti-sonar sehingga diperlukan sonar yang lebih canggih untuk bisa memantulkan material tersebut.

 

Sumber :

http://www.sainshack.com

http://oceanexplorer.noaa.gov/technology/tools/sonar/sonar.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *