SIC Episode 8 : Dibalik Cantiknya Sejuta Warna Balon

Mariners, kalian tau kan balon? Kalian tau gak kalo kalo dibalik indahnya warna-warni dan bentuk balon di langit, ada dampak negatif yang besar terutama bagi keberlangsungan satwa di bumi. Setiap balon gas yang dilepaskan mempunyai kemampuan terbang setinggi mungkin sampai batas maksimal hingga akhirnya balon akan meletus dan jatuh, bisa jatuh ke tanah ataupun ke laut. Bisa juga balon yang terbang tertiup angin akan terbawa angin ke laut dan balon tersebut akan jatuh dengan sendirinya ketika gas di dalam balon sudah habis. Jika balon jatuh ke laut lepas, balon akan mencemari ekosistem bawah laut dan membahayakan hewan yang tinggal di laut. Balon yang jatuh ke laut, lama kelamaan warnanya akan berubah menjadi bening dan menyerupai ubur-ubur. Perubahan tersebut akan membuat hewan-hewan laut terkecoh karena mengira balon tersebut adalah ubur-ubur ataupun makanan mereka. Peneliti di Clean Virginia Waterways Longwood University, menemukan karet balon terdapat di perut penyu. Balon karet yang terperangkap dapat menyebabkan rusaknya pencernaan karena balon yang tertelan akan menghambat aliran makanan sehingga memperlambat proses pencernaan. Tak hanya pada penyu atau satwa laut lainnya, balon juga ditemukan dalam organ pencernaan burung.

Edwin B. Forsythe National Wildlife Refuge merupakan habitat burung-burung imigran di Jersey Shore, namun pada suatu waktu pekerja disana menemukan burung-burung mati dengan balon di dalam organ pencernaannya. Selain itu, tali yang menggantung pada balon juga dapat menjerat burung yang terbang, akibatnya burung akan sulit lepas dari tali tersebut dan akan berujung dengan kematian.

Di beberapa negara misalnya Inggris, Florida, Virginia dan Australia sudah memberlakukan larangan pelepasan balon dengan alasan melepaskan balon terbang sama halnya dengan membuang sampah sembarangan. Sama halnya dengan sampah plastik, balon juga sangat sulit diurai oleh alam. Di Indonesia, sebenarnya pelarangan penerbangan balon sudah sering disosialisasikan oleh kepolisian dan TNI AU karena balon yang terbang dapat mengganggu mekanisme pesawat, namun masyarakat Indonesia kurang peka dengan situasi ini.

Nah Mariners, karena hal yang mungkin dianggap sepele, ternyata dapat berdampak cukup besar terhadap keseimbangan ekosistem. Selain menerbangkan balon sebagai perayaan sebuah event, alangkah lebih baiknya hal tersebut diganti dengan cara lain misalnya dengan penanaman pohon atau tanaman hias.

Sumber:

-https://balloonsblow.org/impacts-on-wildlife-and-environment/

-https://www.fws.gov/news/blog/index.cfm/2015/8/5/Balloons-and-Wildlife-Please-Dont-Release-Your-Balloons

-http://www.longwood.edu/cleanva/OurWorkBalloonLitter.html

-http://www.worldanimalfoundation.org/articles/article/8948431/182504.htm

-https://www.labana.id/view/inilah-bahayanya-melepaskan-balon-ke-udara/2016/12/07/

-https://www.kaskus.co.id/thread/56db40699e7404e7218b4567/masih-mau-lepas-balon-gas-ke-langit–ini-dampaknya/

-http://www.kompasiana.com/faiqotul.himmah/si-cantik-balon-gas-ternyata-bisa-merusak-ekosistem-laut_56b192a3149373820f469bc7

-http://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/16/06/29/o9ifzc384-inggris-melarang-pelepasan-balon-helium-mengapa

-http://angkasa.grid.id/komunitas/ini-bahaya-balon-udara-liar-terhadap-penerbangan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *