SIC Episode 13 : Yuk, Menjelajahi Laut Dalam!

Hai Mariners, dewasa ini, kita telah melihat selama 10 sampai 15 tahun terakhir telah banyak perkembangan sarana untuk menjelajahi ruang angkasa seperti “Space X” atau “Blue Orign”. Namun hal tersebut bertolak belakang  dengan perkembangan terkait penjelajahan laut. Apa kalian tau kalau berdasarkan fakta, 70% dari keseluruhan wilayah bumi ini adalah berupa lautan, dan sekitar 95% dari itu bahkan belum dijelajahi sama sekali. Wow! Hal ini dikarenakan belum adanya alat yang cukup memadai yang mampu membawa orang ataupun tidak membawa orang (robot) masuk dan menyentuh dasar lautan yang dalam. Bukan rahasia lagi bahwa tekanan di dasar lautan tentu sangatlah besar, yakni sekitar 16.000 psi. Sehingga, sampai saat ini terus dilakukan penelitian-penelitian terkait material dan pola kerangka seperti apa yang dapat mampu bertahan menghadapi besarnya tekanan di dasar laut.

Seorang ilmuwan bernama Victor Vescovo selama 4 tahun terakhir teruslah berfokus mengembangkan sebuah sarana atau instrument  yang mampu mencapai dasar lautan. Dia berkeinginan membuat sebuah kapal selam yang dapat menjelajahi setiap titik lautan yang ada di planet ini. Dan hasilnya, ia dan timnya mampu menciptakan sebuah kapal selam yang diberi nama “Limiting Factor”. Keunggulan dari kapal selam ini adalah mampu turun ketitik terdalam di lautan bukan hanya untuk sekali atau dua kali namun berkali-kali bahkan ribuan kali naik dan turun.

Setelah keberhasilannya menciptakan limiting factor, ia dan timnya langsung memulai uji coba dengan turun kebeberapa samudera terdalam di dunia. Samudera Atlantik menjadi titik pertama yang ia mulai selami dengan kapalnya pada bulan desember 2018 lalu, dan ia sampai pada dasar laut dikedalaman 8.376 m atau 27.480 ft. Lalu pada Februari 2019, ia dan timnya memutuskan turun ke dasar laut Samudera Selatan (Samudera Antarktirka) yang dikenal dengan cuacanya yang sangat buruk dan sampai pada dasarnya kedalaman 7.434 m atau 24.390 ft. Dan terakhir pada April 2019 yang lalu ia berhasil mencapai dasar terdalam samudera hindia yang berada pada kedalaman 7.192 m atau 23.596 ft. Tentunya semua ekspedisi tersebut bukanlah akhir dari ekspedisinya. Selanjutnya ia berencana turun ke titik terdalam di dunia yakni di Samudera Pasifik yang memiliki kedalam 10.925 m atau 35.843 ft.

Dalam setiap ekspedisinya menuruni lautan, selalu ada banyak hal baru yang ia dan timnya temukan. Bahkan dengan hanya berada sekitar 2 jam  didasar laut ia bisa melihat 3 sampai 4 spesies baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Hal ini menjadi sesuatu yang baru karena tentunya tempat-tempat ini telah terisolasi selama milyaran tahun dan belum ada manusia yang pernah turun kesana untuk melihat dan mengabadikan apalagi mengambi sample tentang segala ekosistem yang ada di dasar laut terdalam. Harapan mereka dengan adanya alat ini, gerbang ilmu pengetahuan yang baru akan terbuka dan peluang untuk membawa ilmuwan turun kesana akan semakin besar. Sehingga hal ini akan membawa kita dapat menemukan hal-hal baru yang belum pernah terpikir sebelumnya. Ayo Mariners, siapa lagi yang mau ikut naik kapalnya Om Victor? Hihihi, semangat ya Mariners untuk terus belajar supaya kita bisa jadi salah satu peneliti yang hebat terkait laut dalam skala dunia!

Daftar Pustaka

Bruun, A. F., S. Greve & H. Mielche. 1953. The Galathea Deepsea Expedition 1950-1952. George Allen and Darwin, London
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *