SIC Episode 32: Crop Circle di Dasar Laut

Crop Circle di Dasar Laut

Halo Mariners! Pasti kalian sudah sering melihat crop circle atau pola misterius yang teratur di ladang gandum, jagung, dan padi. Pola-pola misterius ini sering dihubung-hubungkan dengan UFO (Unidentified Flying Object) atau alien, mahkluk dari angkasa luar. Seiring waktu, banyak yang kemudian terungkap, bahwa pola-pola itu tak lebih dari ulah sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Namun, bagaimana jika pola crop circle ditemukan di dasar laut? Siapa yang membuatnya? Tahun 1995, struktur geometris mirip crop circle ditemukan di dasar laut wilayah Pulau Amami-Oshima, Jepang. Struktur tampak rapi, terdiri atas lembah dan puncak, tetapi belum diketahui asal usulnya. Penelitian pada tahun 2011 akhirnya mengungkap bahwa struktur tersebut alami, dibuat oleh pejantan ikan buntal (Torquigener sp). Terungkap pula bahwa struktur tersebut berperan penting dalam proses perkawinan ikan jenis ini. Pejantan ikan buntal akan berupaya sebaik mungkin untuk membuat “crop circle” terbaik agar betina tertarik kepadanya.

Dalam publikasi di jurnal Scientific Report, 1 Juli 2013, ilmuwan Jepang yang terdiri dari Hiroshi Kawase, Yoji Okata, dan Kimiaki Ito menjelaskan bahwa bukan saja “crop circle” buatan ikan buntal itu yang unik. Proses pembuatannya pun mengejutkan, membuktikan bahwa ikan buntal cukup cerdas dalam membuat struktur rumit ini. Kawase dan rekannya menguraikan, pada tahap awal, ikan buntal akan membuat bentuk lingkaran dasar terlebih dahulu. Untuk membuatnya, ikan buntal menggunakan sirip dada, sirip anal, dan sirip ekor. Setelah lingkaran dasar terbentuk, ikan buntal jantan baru mulai mendekorasi struktur geometri pemikat betina itu. Pembuatan dekorasi juga terbilang cukup rumit. Dari lingkaran bagian luar, ikan buntal akan bergerak ke dalam, membentuk struktur radial dengan puncak dan lembah yang terhubung dengan lingkaran dasar yang telah dibuat. Ikan buntal akan membuat struktur ini satu per satu hingga keseluruhan sudut lingkaran dasar terpenuhi.

Pada tahap menengah, ikan buntal akan mengulangi gerakan ini sehingga struktur radial makin jelas. Kemudian, ikan buntal akan berenang memutar di bagian tengah lingkaran sehingga seluruh pasir teraduk. Kemudian, ikan buntal akan mengibaskan sirip ekornya di bagian tengah lingkaran hingga terbentuk pola yang tak beraturan di bagian tersebut. Butuh energi besar dan waktu lama bagi ikan buntal untuk membuat struktur ini. Setidaknya, ikan buntal membutuhkan 7-9 hari untuk membuatnya. Uniknya, pejantan takkan menggunakan struktur yang sama di lokasi yang sama untuk memikat betina. Tak hanya indah, crop circle bawah laut ini juga punya fungsi praktis. Pasir yang dibentuk tinggi itu digunakan sebagai benteng dari arus laut yaitu melindungi telur agar tak tersapu air. Selain itu, sang pejantan akan bertahan di struktur tersebut sekitar enam hari. Sementara, si betina akan tinggal satu menit lalu pergi dan beberapa kali akan datang menjenguk. Sungguh mengagumkan.

Sumber:

https://www.mongabay.co.id/2015/05/22/crop-circle-dasar-laut-siapa-pembuatnya/

https://nationalgeographic.grid.id/read/13284526/benarkah-ikan-buntal-pembuat-crop-circle-di-dasar-laut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *