SIC EPISODE 54: Satelitte Derived Bathymetry, Solusi Mendapatkan Data Batimetri Menggunakan Citra Satelit

Untuk mendapatkan data batimetri pada suatu perairan, diperlukan suatu rangkaian survei hidrografi dimulai dari survei pasang surut air laut menggunakan bantuan echosounder untuk mendapatkan data kedalaman laut. Survei hidrografi tersebut tentunya memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama. Belakangan ini terdapat suatu metode alternatif yang sedang dikembangkan sebagai solusi dalam mendapatkan data batimetri, yaitu dengan menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh. Metode ini dikenal sebagai Satelitte Derived Bathymetri.

SDB (Satelitte Derived Bathymetri) adalah sebuah metode untuk mendapatkan kondisi topografi bawah perairan menggunakan wahana citra satelit dan menggunakan analisa algoritma tertentu. Metode ini digunakan melalui metode empiris yang membandingkan hubungan statistik antara nilai suatu pixel pada citra satelit dengan nilai kedalaman suatu perairan. Penginderaan jarak jauh digunakan pada metode ini atas dasar hukum bahwa air laut mampu mentransmisikan spektrum gelombang tampak yang secara tidak langsung digunakan untuk perhitungan kedalaman laut dengan rumus optik tertentu.

Karena Satelitte Derived Bathymetri menggunakan algoritma untuk menentukan suatu titik kedalaman dan tidak melakukan pengambilan data secara langsung di lapangan, tingkat akurasinya menjadi lebih rendah dibandingkan pengukuran batimetri secara langsung. SDB memiliki tingkat keakuratan sekitar 0.2% dari kedalaman aktual menggunakan pengukuran batimetri secara konvensional. Sehingga metode ini disarankan untuk pengukuran pada laut dangkal karena kemampuan spektrum cahaya yang terbatas yang kurang bisa menembus sampai perairan dalam.

Tentunya banyak faktor luar yang mempengaruhi akurasi hasil data batimetri ini, misalnya resolusi spasial dan spectral satelit, sudut pengamatan satelit, efek atmosfir, pantulan sinar matahari, dan faktor vegetasi. Faktor ekternal tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan pemilihan wahana satelit yang tepat dan melakukan prosesing citra secara komprehensif.

Tingkat akurasi yang kurang baik bisa diatasi dengan menambah koreksi nilai pixel dengan pengamatan langsung di lapangan menggunakan echosounder. Penggunaan Satelitte Derived Bathymetri dianjurkan untuk survey batimetri perairan dangkal yang nantinya digunakan sebagai survey pendahuluan sebelum survey langsung ke lapangan. Metode ini sangat potensial karena dapat memperoleh data batimetri suatu perairan dengan cepat dan biaya yang relatif murah.

Daftar Pustaka:

Aji, S., Sukmono, A., & Amarrohman, F. J. 2020. Analisis Pemanfaatan Satellite Derived Bathymetry Citra Sentinel-2a Dengan Menggunakan Algoritma Lyzenga Dan Stumpf (Studi Kasus : Perairan Pelabuhan Malahayati, Provinsi Aceh). Jurnal Geodesi Undip, 10(1), 68-77.

Jasa Survey Pemetaan. 2021. SDB (Satellite Derived Bathymetry), solusi pemetaan laut dangkal yang efisien. http://www.jasasurveypemetaan.com/sdb-satellite-derived-bathymetry-solusi-pemetaan-laut-dangkal-yang-efisien/. Diakses pada 22 Juli 2021 pukul 00:55.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *