Permukaan bumi kita 70 persen diselimuti oleh luasnya lautan, kenyataannya baru ± 10 persen yang mampu dieksplorasi oleh manusia, tentunya masih banyak misteri lautan yang belum terungkap sampai saat ini. Salah satu misteri lautan adalah keberagaman organisme lautnya, untuk dapat bertahan hidup dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan ini, organisme laut berevolusi sehingga dapat beradaptasi sesuai lingkungannya. Keunikan hasil adaptasi organisme laut tersebut membuat para peneliti bawah laut mencoba menjelajah lautan yang sangat berbahaya demi menemukan spesies baru yang tidak dapat ditemukan di daratan bumi.
Gurita kaca atau yang dikenal sebagai glass octopus merupakan spesies gurita yang menghuni perairan meso-bathipelagik daerah tropis hingga subtropis. Vitreledonella richardi termasuk kedalam famili Vitreledonellidae, penelitian mengenai spesies transparan ini belum banyak dipelajari secara global. Penemuan spesies ini sangat langka, laporan tentang catatan penemuan spesies terjadi di Arabian Sea dan Sri Lanka bagian selatan. Penelitian terbaru pada tahun 2016 oleh Sajikumar et al. di perairan Arabian sea ini dapat mengidentifikasi larva Vitreledonella richardi pada kedalaman 150 m (Mesopelagik). Larva yang berhasil diidentifikasi tersebut memiliki ukuran 10.6 mm, tubuh transparan mirip agar-agar, memiliki kepala kecil menyatu dengan mantel, dan tidak memiliki pembagian bagian tubuh yang jelas. Menariknya, organ dalam larva tersebut sepenuhnya terlihat seperti sistem pencernaan, mata, hingga otak kecilnya. Larva spesies ini umumnya tersebar luas pada zona mesopelagik, larva berukuran besar perlahan mendekati lapisan bawah permukaan laut (≥ 1000 m), setelah mencapai ukuran tertentu, gurita dewasa bergerak lebih jauh ke permukaan laut dan bertelur di laut dalam.
Kemampuan adaptasi yang dimiliki spesies Vitreledonella richardi bukan tanpa alasan, kemampuan unik ini bertujuan untuk bertahan hidup dari predator laut dalam. Laut dalam tidak memiliki tempat untuk bersembunyi, untuk itu spesies ini mengandalkan tubuh transparan yang dapat tertembus cahaya untuk mengelabui predator. Untuk memaksimalkan penyamarannya, gurita gelas berusaha memburamkan bagian organ tubuh mereka dan memanjangkan mata mereka agar mengurangi pantulan cahaya, walaupun akan mengurangi pandangan sekitar gurita gelas. Gurita gelas bukan satu-satunya makhluk hidup transparan, banyak moluska lain yang melakukan adaptasi serupa untuk bertahan hidup di laut dalam yang berbahaya itu.
Sumber:
Sajikumar, K.K., Jeyabaskaran, R., Venkatesan, V., Muhammed, A., Mohamed, K.S. 2016. First Record of the Glass Octopus Vitreledonella richardi (Cephalopoda: Vitreledonellidae) from the Arabian Sea. Marine Biodiversity Records, 9(53).