Halo Mariners, tahu nggak sih, semakin kesini kebutuhan energi makin menjadi hal yang penting dalam keberlangsungan hidup manusia, loh! Terutama energi listrik! Seperti di Indonesia sendiri dengan segala permasalahan yang ada energi listrik menjadi kebutuhan yang mutlak diperlukan dalam kehidupan sehari–hari. Sayangnya, sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia masih dipasok dari sumber energi konvensional yaitu berupa pembangkit listrik tenaga fosil dimana penggunannya terus meningkat, sedangkan jumlah persediaan terbatas dan terancam akan habis. Oleh sebab itu diperlukan suatu gagasan baru mengenai sumber–sumber penghasil energi dan rumusan program–program pelaksanaan dengan efisiensi maksimal. Nah, karena hal itu negara menjawab isu nasional tersebut dengan diversifikasi energi nih, Mariners. Diversifikasi energi sendiri adalah penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi baru, salah satunya adalah sumber energi kelautan. Potensi energi kelautan yang dimanfaatkan untuk sumber kelistrikan salah satunya adalah arus laut.
Sebagai anak kelautan, kita udah nggak asing ya dengan yang namanya arus. Yups, arus laut adalah energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air laut, sehingga arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan sebagai tenaga penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. Secara global, laut dunia mempunyai sumber energi yang sangat besar yaitu mencapai total 2,8 x 1014 (280 Triliun) Watt-jam. Selain itu, arus laut ini juga menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil, periodik dan dapat diprediksi pola atau karakteristiknya dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil, periodik dan dapat diprediksi pola atau karakteristiknya.
Pengembangan teknologi ekstraksi energi arus laut ini dilakukan dengan mengadaptasi prinsip teknologi ekstraksi energi dari angin yang telah lebih dulu berkembang yaitu dengan mengubah energi kinetik dari arus laut menjadi energi rotasi dan energi listrik. Pada proses kerjanya, yang harus diperhatikan adalah arah dan kecepatan arus suatu perairan untuk mengetahui potensial daya yang didapat dari aliran air dan energi yang ditangkap, hal ini dapat dibuktikan dari persamaan Fraenkel bahwa rapat daya dapat dihasilkan dari aliran air. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut mempunyai tiga komponen utama yang terdapat di dalamnya. Ketiga komponen tersebut adalah generator, turbin sebagai prime mover dan battery sebagai penyimpan energi yang telah dihasilkan. Pembangkit ini tidak dapat beroperasi secara penuh dalam 24 jam, hanya beroperasi berdasarkan periode debit arus laut yang paling efektif untuk memutar turbin. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penyimpanan energi untuk menjamin kontinuitas pasokan energi listrik ke konsumen, meskipun pada saat generator sedang tidak beroperasi.
Kalau kita bisa bilang utama, ya Turbin Kobold inilah yang menjadi salah satu bintangnya dalam proses pembangkitan listrik menggunakan arus laut. Turbin arus bawah laut Kobold merupakan hasil dari kerjasama antara Indonesia dengan tim mekanik dan elektrik dari Pda Archamedae Itali. Teknologi Kobold mengadopsi konsep propeler (baling-baling kapal) yang diputar arus vertikal, dapat menghasilkan daya sebesar 110 kilowatt (kW).
Namun, dibalik sisi positif gagasan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut ini tetap ada sisi lemah yang perlu diperhatikan loh, Mariner. Turbin hanya berputar saat adanya arus yang melewati blade turbin sedangkan saat tidak terdapat arus maka blade tidak berputar dan tidak menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik ini juga membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut. Kemudian dari sisi materi, biaya produksi awal yang mahal dikarenakan proses instalasi yang rumit dan jumlah turbin yang banyak.
Sumber:
Atmojo, A.T., Purwanto, dan Setiyono, H. 2017. Kajian Potensi Energi Arus Laut Sebagai Energi Alternatif Untuk Pembangkit Listrik Di Perarian Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Jurnal Oseanografi, 6(1):305-312.
Husain, F., dan Widianingrum, W. 2021. Pemanfaatan Energi Arus Laut Pada Teluk Awerange Sebagai Sumber Energi Alternatif Yang Bekerlanjutan. Jurnal Inovasi Sains dan Teknologi Kelautan, 2(3):107-115.
Purba, J.H., dan Harlan, F.B. 2019. Analisa Aplikasi Turbin Kobold Blade Kembar Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut. Prosiding Seminar Nasional ABEC ke-7, 11 hal.