Hallo Mariners!!! Mempelajari isi laut dalam kini bukan hal yang mustahil untuk dilakukan, sekarang semakin banyak penelitian yang dilakukan dalam rangka menguak dunia bawah air. Dimana teknologi yang ada telah berkembang secara luar biasa di setiap tahunnya. Dalam bidang kelautan salah satunya adalah diciptakannya ROV yang sangat membantu kegiatan penelitian bawah laut. Alat ini mampu melihat isi lautan hingga kedalaman ribuan meter. Kegiatan penyelaman seringkali dibutuhkan dalam suatu penyelidikan bawah air, biasanya dibutuhkan tim penyelam handal untuk bisa membantu penyelidikan ini. Namun kesulitan akan timbul apabila titik lokasi yang akan diselidiki berada pada kedalaman ribuan meter di bawah laut. Kemampuan manusia tentu sangat terbatas dalam melakukan penyelaman, semakin dalam penyelaman dilakukan semakin besar resiko yang harus dihadapi oleh seorang penyelam. Saat seperti inilah dibutuhkan alat yang mampu memecahkan masalah tersebut. Remotely Operated Vehicle (ROV) menjadi jawaban dari kebutuhan tersebut, dimana ROV merupakan salah satu robot tanpa awak yang sedang dikembangkan di indonesia untuk mengeksplorasi potensi bawah air.
ROV adalah kapal selam yang dikendalikan dari jarak jauh dan ditempatkan serta dioperasikan dari jarak jauh. ROV dilengkapi dengan kamera, echosounder dan manipulator. Seperti AUV, ia melakukan misi di bawah air tanpa membawa manusia di dalamnya. Namun, perbedaan ROV dan AUV ialah terletak pada kontrol di atas kapal. Pada ROV terdapat seseorang di kapal yang mempertahankan kontrol konstan atas gerakan ROV dan menangkap data melalui remote control serta video yang tampak pada monitor maka sang operator bisa mengarahkan ROV sesuai keinginan. Dengan kabel yang dipasang untuk menghubungkan antara ROV dengan operator. ROV memiliki kemampuan untuk mendokumentasikan apa yang tertangkap oleh kamera video yang tertanam pada tubuhnya dan dengan dipasang alat pengait yang berfungsi sebagai tangan ia mampu mengambil contoh material dasar laut yang kemudian bisa diteliti di laboratorium. Dalam tubuh ROV juga memungkinkan untuk dipasang alat-alat lain sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Beberapa kegiatan penelitian di Badan Penelitan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan telah menggunakan jasa robot yang mampu menyelam dengan kendali manusia dari jarak jauh, baru-baru ini telah berlangsung kegiatan INDEX-SATAL 2010 yang mengeksplor kondisi dasar laut Perairan Sangihe-Talaud. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat, menggunakan Kapal Riset Ocean Explorer milik NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan Kapal Riset Baruna Jaya IV milik BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). ROV bernama Litlle Hercules yang digunakan dalam ekspedisi ini mampu menyelam hingga kedalaman 4000 meter. Gambar yang ditangkap oleh ROV langsung dapat dinikmati oleh para peneliti di ruang kendali yang berada di darat. Hasil dari ekspedisi ini antara lain ditemukannya beberapa spesies baru di lingkungan perairan Indonesia dan ditemukannya gunung api bawah laut.
Sumber:
Arthurtrembanis, Marklundine, & Kaitlynmcpherran. (2021). Coastal Mapping And Monitoring. In S. Elias, & D. Alderton, Encyclopedia Of Geology (Pp. 251-266). United States: Academic Press.
R.A.Septian, A.Rahmania, Nugraha, M., & Yudhi. (2017). Remotely Operated Vehicle (ROV) Untuk Eksplorasi Bawah Air Di Lingkungan Industri Perkapalan. Jurnal Manutech Vol 9 No 2, 16-88.
Rahayu, Y. P. (2018). Rov (Remotely Operated Vehicle), Robot Handal Penyelam Laut Dalam. Jakarta: Badan Riset Dan Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan.