Hola Mariners! Kembali lagi di SIC episode bulan Juni ini. Kalian tau ga sih kalau mikroalga bisa menjadi sumber bahan bakar terbarukan? Hmm penasaran bukan? Yuk kita simak bersama-sama penjelasan di bawah ini.

Kebutuhan bahan bakar terbarukan yang semakin meningkat menyebabkan sumber energi semakin terbatas. Hal ini mendorong pencarian sumber energi terbarukan untuk mengantisipasi keterbatasan tersebut. Selain itu, penggunaan bahan bakar terbarukan diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang selama ini bersumber dari emisi gas CO2 hasil pembakaran bahan bakar fosil. Salah satu sumber bahan bakar alternatif terbarukan masa depan adalah mikroalga. Mikroalga pada umumnya merupakan tumbuhan renik berukuran mikroskopik yang termasuk dalam kelas alga dan hidup sebagai koloni maupun sel tunggal di seluruh perairan tawar maupun laut.
Pengembangan mikroalga sebagai sumber energi terbarukan terus dilakukan karena memiliki keuntungan dibandingkan sumber energi lainnya, seperti laju produksi biomassa yang tinggi, tidak berkompetisi dengan bahan pangan, serta tidak membutuhkan lahan yang luas untuk pertumbuhannya. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mikroalga memiliki potensi yang besar sebagai sumber bahan bakar terbarukan karena memiliki kandungan minyak yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar biodiesel. Biodisel merupakan bahan bakar minyak terbarukan monoalkil ester yang berasal dari bahan-bahan alamiah, seperti minyak tumbuhan maupun lemak hewan melalui proses transesterifikasi. Kandungan minyak mikroalga yang cukup tinggi merupakan salah satu alasan pengembangan biodiesel dari mikroalga. Komposisi asam lemak pada mikroalga yang sangat bervariasi menyebabkan karakteristik biodiesel yang dihasilkan juga beragam.
Proses produksi biodiesel dari mikroalga juga relatif sederhana. Pertama, mikroalga dibiakkan dalam kultur yang sesuai dengan memberikan nutrisi yang diperlukan. Setelah itu, mikroalga dipanen dari kultur menggunakan metode seperti filtrasi atau sentrifugasi. Minyak yang terkandung dalam mikroalga diekstraksi menggunakan metode ekstraksi pelarut atau ekstraksi mekanis. Selanjutnya, minyak mikroalga mengalami reaksi transesterifikasi dengan alkohol dan katalis untuk menghasilkan biodiesel. Biodiesel yang dihasilkan kemudian melalui proses pemisahan, pembersihan, dan pengujian untuk memastikan kualitas yang memenuhi standar yang ditetapkan. Salah satu spesies mikroalga yang cukup dikenal sebagai bahan biodiesel adalah Botryococcus braunii yang merupakan mikroorganisme bersel tunggal berwarna hijau yang banyak dijumpai di perairan danau, tambak ataupun perairan payau sampai laut.
Sumber :
Amini, S., dan Susilowati, R. 2010. Produksi Biodiesel dari Mikroalga Botryococcus braunii. Squalen, 5(1): 23-30.
Gultom, S. 2018. Mikroalga : Sumber Energi Terbarukan Masa Depan. Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 11(1): 95-103.